Jumat, 11 Maret 2011

MEMBANGUN SILATURAHMI

Silaturrahmi adalah upaya saling membebaskan kesalahan, menghilangkan energi negatif dan mengumpulkan energi positif dan tabungan-tabungan kebaikan. Silaturrahmi secara praktek dapat dibagi dua yaitu silaturrahmi fisik dan silaturrahmi hati.

Silaturrahmi secara fisik adalah upaya yang dilakukan dengan kemampuan panca indera melalui sentuhan fisik, rasa maupun suara. Tentang hal ini Rasulullah bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jalinlah silaturrahmi ( Hr. Muslim ). Selain itu Allah juga menjanjikan bagi siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya maka harus memperbanyak silaturahmi.

Inti dari membangun silaturrahmi secara fisik adalah , carilah sahabat sebanyak mungkin dan jangan membangun permusuhan, hindari pertengkaran, jauhilah perselisihan dekatilah keramahan, kesabaran dan sopan santun.

Silaturrahmi ke dalam hati adalah bentuk silaturrahmi yang tidak hanya dilakukan secara fisik atau langsung tetapi segala aktivitas silaturrahmi melekat dan tersimpan di sisi hati orang-orang sebagai bagian dari tabungan kebaikan kita. Silaturrahmi ke dalam hati adalah sejenis peregangan mental yang bisa membuat kita memiliki kekuatan dan kesegaran di dalam diri.

Silaturrahmi itu tidak cukup hanya mengulurkan tangan pada orang lain yang mengulurkan tangan kepadamu, tetapi silaturrahmi yang paling esensial adalah kalau kamu sudah siap mewujudkan tali persaudaraan dengan orang yang memusuhimu ( hadist ).

Seorang penulis dan pembicara publik Gede Prama menuliskan : Di dunia ini memang tersedia racun dan senjata yang siap membunuh siapa saja. Namun, ada sarana penetral racun dan senjata yang tidak menimbulkan luka dan kebencian baru, ia bernama hati, kesejukan di hati ini sudah pasti hadir ketika kita berani mengungkapkan pesan-pesan hati kepada orang-orang yang juga membenci kita.

Beberapa hal penting dari silaturrahmi adalah :

1. Jangan membenci orang, jangan menyusahkannya, dan jangan merendahkannya.
2. Jangan terperangkap dalam hal-hal buruk yakni menunjukkan kesalahan-kesalahan orang lain.
3. Berusahalah untuk selalu disenangi orang lain dengan berbicaralah selalu tentang kebaikan orang lain, dan pujilah mereka sesuai dan wajar.
4. Hindari pertengkaran, jauhilah perselisihan, dekati keramahan, kesabaran, dan sopan santun.